Kamis, 13 Mei 2010

Printer Mati, "Nge-print" Tetap Bisa

BEIJING, KOMPAS.com — Perusahaan teknologi terkemuka asal Amerika Serikat, Hewlett-Packard atau HP, Rabu (21/4/2010) ini, untuk pertama kalinya merilis teknologi terbaru yang dinamai Auto-On/Auto-Off (AOAO). Dengan teknologi ini, meskipun printer dalam kondisi mati, tetapi tetap bisa merespons untuk mencetak secara instan jika ada perintah mencetak dari komputer.

Senior Vice President Imaging and Printing Group HP Asia Pacific & Japan John Solomon mengatakan, teknologi ini merupakan yang pertama di dunia dan baru
resmi dirilis hari ini. Teknologi ini akan menjadi salah satu andalan HP untuk mengampanyekan gerakan "Green IT" dengan misi membantu mengurangi penggunaan energi.


"Hanya HP yang saat ini mampu menggabungkan antara kepentingan industri yang baik dengan menawarkan pengurangan dampak lingkungan hidup," kata Solomon seperti dilaporkan wartawan Kompas Amir Sodikin dari Beijing, China, Rabu pagi ini.

Dengan mode AOAO, maka konsumsi listrik untuk printer bisa dihemat. AOAO dianggap sebagai teknologi terbaru yang secara signifikan mengurangi penggunaan listrik, bahkan masih jauh lebih efisien dibanding teknologi sleep mode yang sudah lebih dulu diterapkan oleh HP dan juga oleh produsen printer lainnya.

"Dengan mode AOAO, konsumsi listrik hanya 1 watt," kata Solomon. Bandingkan dengan konsumsi sleep mode yang mencapai 10 watt. Jika satu kantor memiliki puluhan sampai ratusan printer, maka konsumsi listrik yang dihemat akan signifikan.

Beberapa printer yang sudah menggunakan teknologi ini, yaitu LaserJet Pro 1606dn, LaserJet Pro 1566, LaserJet Pro 1102, LaserJet Pro 1102w, LaserJet 1212nf Multifunction Pinter, LaserJet M1213nf Multifunction Printer, LaserJet M1132 Multifunction Printer, dan M1136 LaserJet Multifunction Printer.

Dalam acara itu, HP juga meluncurkan produk printer yang diklaim sebagai printer laser yang paling efisien di dunia, yaitu HP LaserJet Pro P1100 yang akan dibanderol dengan kisaran harga 129 dollar AS-149 dollar AS. Selain paling efisien, HP juga mengklaim printer ini sebagai yang terkecil di kelasnya.

Selain itu, ada juga produk baru HP LaserJet Pro 1606dn yang akan dibanderol dengan harga sekitar 229 dollar AS. Kode "dn" pada seri printer ini berarti duplex network, yang artinya printer yang sudah memiliki kemampuan mencetak di kertas bolak-balik dan memiliki kemampuan networking. Printer ini diklaim sebagai printer autoduplex terkecil di kelasnya.

Solomon mengatakan, mencetak di kedua sisi kertas akan mampu meningkatkan efisiensi kertas hingga 25 persen.

5 komentar:

  1. faisal kasmianto SI.14 Mei 2010 pukul 21.29

    Wah sebuah inovasi yang memperpanjang umur bumi, saya kira hal itu akan lebih membuat koonsumen lebih tertarik apalagi dengan isu yang saat lagi gencar dengan global warmingnya.

    BalasHapus
  2. lumayan untuk mempermudah pekerjaan terutama pada saat listrik padam tapi tetap bisa ngeprint...suatu terobosan yang sangat canggih...inovatif dan sangat relevan,,,apalagi ini suatu tekhnologi yang pertama di luncurkan di dunia,disamping itu mengurangi pemakaian energi...hehehehe...hitung-hitung hemat energi dong.tapi bisa nggak kalau pada saat listrik padam kegiatan ngeprint bisa
    berjalan lama?????kalau memang bisa berapa durasinya yah?tapi inikan terobosan terbaru jadi masih hal yang baru lah untuk kita ketahui..apalagi peluncuran ini resmi di rilis hari ini.
    apalagi keunggulannya dalam hemat listrik tidak di ragukan lagi keevisiensinya,perbandingannya hanya mengkonsumsi listrik 1 watt di banding dengan sleep mode yang mencapai 10 watt.dan banyaknya merk printer yang sudah memakai fasilitas ini sangat membantu pekerjaan terutama pada saat ngeprint.tekhnologi yang sangat mutahir.

    BalasHapus
  3. Uswatun Hasanah, SI14 Mei 2010 pukul 22.42

    Hebaaatttt…..!!! setelah membaca artikel ini, mungkin kata-kata pertama yang bisa saya ucapkan yaitu benar-benar kata Hebat…!!!
    Kenapa saya berkata begitu ? seperti yang kita ketahui, pada umumnya sebuah printer mampu bekerja jika ada aliran listrik yang mensuplaynya untuk melaksanakan perintah mencetak dari computer. Akan tetapi, pada saat ini telah ditemukan sebuah produk yang terbaru luncuran dari Hewlett-Packard atau HP. Dimana produk ini mempunyai keunikan dan keunggulan tersendiri, yaitu bisa mencetak walaupun printer tersebut dalam keadaan mati.
    Menurut Senior Vice President Imaging and Printing Group HP Asia Pacific & Japan John Solomon mengatakan, teknologi ini merupakan yang pertama di dunia dan baru resmi dirilis hari ini. Teknologi ini akan menjadi salah satu andalan HP untuk mengampanyekan gerakan "Green IT" dengan misi membantu mengurangi penggunaan energi.
    Adapun pada produk HP yang telah menggunakan teknologi terbaru ini, yaitu tipe LaserJet Pro 1606dn, LaserJet Pro 1566, LaserJet Pro 1102, LaserJet Pro 1102w, LaserJet 1212nf Multifunction Pinter, LaserJet M1213nf Multifunction Printer, LaserJet M1132 Multifunction Printer, dan M1136 LaserJet Multifunction Printer.
    HP juga meluncurkan produk printer yang diklaim sebagai printer laser yang paling efisien di dunia, yaitu HP LaserJet Pro P1100. Karena pada umumnya sebuah printer memerlukan asupan listrik 10 watt untuk melakukan pencetakan, tetapi pada produk HP yang terbaru ini hanya membutuhkan asupan listrik 1 watt. Ini benar-benar efisien dalam penggunaannya, karena tidak memakan banyak asupan listrik dan sangat hemat. Selain itu juga bisa mencetak di kedua sisi kertas yang akan mampu meningkatkan efisiensi kertas hingga 25 persen.
    Setelah membaca artikel yang Bapak posting ini, saya benar-benar kagum pada penemuan Perusahaan teknologi terkemuka asal Amerika Serikat, Hewlett-Packard atau HP tersebut. Dimana pada penemuan produk ini, menurut saya sangat dan sangat canggih. Karena apa ? printer dalam keadaan mati tetapi masih bisa bekerja/mencetak sesuai perintah dari computer, padahal yang selama ini kita ketahui jika sebuah printer mati maka printer tersebut tidak dapat mencetak perintah yang diberikan oleh sebuah computer.
    saya berharap mudah-mudahan diantara teman-teman nanti bisa melakukan penemuan-penemuan dan inovasi yang lebih canggih dari penemuan printer yang diluncurkan oleh Perusahaan terkemuka dari Amerika Serikat ini. Semangat.....!!!! kita harus belajar supaya lebih baik dari yang lain,,,
    jangan sampai GAPTEK, karena kita anak komputer....hehehe...

    BalasHapus
  4. ASWAN SYAFIUDDIN ( SI )15 Mei 2010 pukul 03.06

    hebat,,,,!! denga kecanggian teknologi diera globalisasi orang akan heran "nge print" meskipun komputer kita dalam keadaan off,itu sangat membantu dan sangat bermanfaat bagi kita, khususnya pelajar untuk dapat menamba wawasan dan itu adalah tantangan yang memotifasi kita untuk lebih giat lagi mengkaji ilmu di bidang IT,

    BalasHapus
  5. Siti Isnaini Nurzanah, 200751026, SI (VI)15 Mei 2010 pukul 04.28

    Sebuah terobosan baru dari Hewlett-Packard yang merupakan vendor ternama dengan angka penjualan produk tertinggi di dunia, untuk pertama kalinya merilis teknologi terbarunya yaitu Auto-On/Auto-Off (AOAO) untuk printer. Dengan teknologi ini, meskipun printer dalam kondisi mati (off), tetapi tetap bisa merespon untuk mencetak secara langsung jika ada perintah mencetak dari komputer yang terhubung dengannya tanpa perlu dihidupkan (on) lagi secara manual.

    Jadi, meluruskan komentar-komentar sebelumnya yang menganggap printer ini bisa mencetak dalam kondisi listrik padam, saya rasa itu keliru. Maksud dari teknologi terbaru dari Hewlett-Packard ini tidaklah demikian. Tidak ada printer yang dapat bekerja tanpa pasokan listrik, kecuali jika ada printer yang menggunakan baterai.

    Seperti kita ketahui, pada umumnya printer yang kita gunakan selama ini jika dihidupkan akan terus hidup (on) sampai kita memutuskan untuk mematikannya (off) secara manual. Nah, dengan teknologi terbaru dari HP ini, meskipun printer yang terhubung dengan komputer yang kita gunakan dalam keadaan mati (off), kita tidak perlu repot lagi untuk menghidupkannya dengan cara memencet tombol on/off pada printer tersebut secara manual. Asalkan printer tetap terhubung dengan aliran listrik, maka fungsi ini bisa kita gunakan. Ketika kita memberi perintah untuk mencetak, maka ia akan otomatis ON dan menjalankan perintah. Sebaliknya, jika tidak diberi perintah mencetak dalam interval waktu tertentu, maka ia akan secara otomatis meng-OFF-kan dirinya sendiri tanpa perlu kita off-kan secara manual dengan cara memencet tombol on-off pada printer tersebut.

    Tentu saja bagi perusahaan-perusahaan besar atau instansi-instansi pemerintahan dengan kantor yang besar yang mungkin menggunakan ratusan printer hal ini merupakan langkah bijak dalam hal penghematan konsumsi listrik, yang buntutnya dapat mengurangi dampak lingkungan yakni pemanasan global. Mengapa demikian?
    Printer yang beredar di pasaran saar ini, pada umumnya sudah mengusung teknologi sleep mode, yakni pada saat tidak mendapatkan perintah mencetak dalam interval waktu tertentu, maka ia akan secara otomatis mengurangi konsumsi daya listriknya. Namun hal ini masih belum cukup karena konsumsi daya listrik pada saat sleep mode yang tertinggi mencapai 10 Watt. Nah, jika satu kantor memiliki ratusan printer maka bisa dibayangkan daya listrik yang terpakai meskipun sudah dalam mode sleep. Tapi dengan teknologi terbaru dari HP ini, konsumsi daya listrik bisa ditekan hingga hanya 1 Watt saja dalam kondisi auto-off.

    Jadi, keliru bukan, apabila kita mengatakan bahwa printer ini bisa mencetak dalam kondisi listrik padam?

    Selain itu, ada juga produk baru HP LaserJet Pro 1606dn yang akan dibanderol dengan harga sekitar 229 dollar AS. Kode "dn" pada seri printer ini berarti duplex network, yang artinya printer yang sudah memiliki kemampuan mencetak di kertas bolak-balik dan memiliki kemampuan networking. Printer ini diklaim sebagai printer autoduplex terkecil di kelasnya.

    Mencetak di kedua sisi kertas akan mampu meningkatkan efisiensi kertas hingga 25 persen, dengan demikian hal ini juga akan mengurangi dampak lingkungan berupa pemakaian kertas yang bahan bakunya diperoleh dari kayu sehingga harus ada banyak pohon yang ditebang untuk dijadikan bahan baku pembuatan kertas.

    Kita berharap, vendor-vendor yang lain dapat mengikuti jejak Hewlett-Packard yang mampu menggabungkan antara kepentingan industri yang baik dengan menawarkan pengurangan dampak lingkungan hidup.

    Ingat, dunia yang kita tinggali ini bukanlah milik kita, tapi titipan anak cucu kita yang harus kita jaga dan pelihara untuk kehidupan mereka di masa yang akan datang.

    BalasHapus

silahkan koment